Proses Pengolahan Tepung Jagung

tepung jagung
Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari endosperma biji jagung yang telah mengering dan dihancurkan. Tepung jagung adalah bahan makanan yang biasa digunakan untuk bahan pengental sup atau saus serta dapat digunakan juga untuk membuat sirup jagung dan pemanis lainnya. Pemanfaatan dalam tepung jagung adalah sebagai bahan pengental makanan berkuah atau bercair.

Pengolahan jagung dalam bentuk tepung sangatlah baik daripada produk-produk setengah jadi yang lainnya, karena tepung jagung lebih tahan lama saat penyimpanan, mudah dicampur, diperkaya dengan zat gizi fortifikasi dan lebih praktis saat digunakan dalam proses pengolahan lanjutan. Tanaman jagung yang sering diolah menjadi tepung adalah jagung kuning ataupun jagung putih.


Dalam proses pengolahan tepung jagung yang harus dihindari bagi pekerja agar kualitas jagung tidak turun adalah cara pemrosesan yang kasar, tidak bersih dan higienis serta tercemarnya jagung hasil olahan. Sedangkan proses pengolahan tepung jagung yang berkualitas tinggi ini harus memiliki syarat-syarat sesuai Standar Nasional Indonesia seperti bau, rasa, warna, cemaran benda asing, kehalusan, kadar air, abu, serat kasar, derajat asam, kandungan logam, mikroba.

Metode dalam proses produksi tepung jagung adalah sebagai berikut :

  1. Yang pertama sebelum membuat tepung adalah pemberasan jagung pipilan. Biji jagung telebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan selama 1-2 jam pada suhu 50°C. Setelah itu dilalukan penggilingan untuk memisahkan kulit ari, lembaga dan endosperm jagung. Kemudian hasil penggilingan tersebut dikeringkan hingga kadar air menjadi 15%-18%.
  2. Yang kedua adalah dengan cara perendaman air. Pada tahapan ini, beras jagung direndam selama 24 jam dengan air lalu di ditirskan, dijemur, digiling, dan diayak dengan saringan 60 mesh. Setelah semua selesai, tepung yang dihasilkan dari penyaringan di jemur kembali dibawah sinar matahari agar kadar kandungan airnya turun.
  3. Yang ketiga dengan metode larutan kapur. Pada metode larutan kapur ini, biji jagung direndam dengan kadar larutan kapur 5% yang berguna untuk melepaskan perikarp dalam jumlah besar selama 24 jam, kemudian dikeringkan sampai kadar air 14%. Kemudia biji jagung yang telah kering tersebut di giling dan diayak menjadi tepung. Dalam proses penghancuran pericarp, dapat ditambahkan zat lime yang berfungsi untuk mengurangi jumlah mikroba, memperbaiki tekstur, aroma, warna, dan umur simpan jagung. 

Untuk menjadi sebuah industri pengolahan tepung jagung, peralatan yang harus disediakan adalah timbangan kasar untuk menimbang bahan baku jagung dan timbangan akurat untuk menimbang produk terpung jagung, pemipil, penggilingan, alat pengering dan alat pengemas